Sat. Apr 27th, 2024
Kemajuan Radio Dalam Teknologi Dan Informasi Indonesia

Kemajuan Radio Dalam Teknologi Dan Informasi Indonesia

Kemajuan Radio Dalam Teknologi Dan Informasi Indonesia – Radio berperan penting dalam pergolakan sejarah Indonesia. Ada banyak kenangan yang terekam saat mendengarkan radio dari waktu ke waktu. Menawarkan informasi dan hiburan aktual yang membuat pendengar setianya tak mau mengalah. Sebelum popularitas televisi muncul pada tahun 1962, era radio sudah dimulai terlebih dahulu. Pesawat radio pertama kali mengudara pada tahun 1920.

Radio merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang radio untuk menyampaikan informasi, baik dalam bentuk suara (audio) maupun gambar (visual). Radio teknik teknologi merupakan sistem yang Menyelaraskan saluran energi elektromagnetik sebagai sistematis yang setelah itu enyebarkan lewat ruang. Modulasi gelombang ini dapat melalui frekuensi (FM) atau amplitudo (AM).

Teknologi radio terus berkembang sejak benihnya pertama kali ditemukan pada tahun 1880an oleh Heinrich Hertz. Terlebih sekarang agar bisa memakai radio tidak perlu bertumpu pada teknik modulasi. Gelombang analog (melalui frekuensi dan amplitudo). Tetapi juga secara digital melalui Internet. Untuk mengetahui perkembangan komunikasi radio dari masa ke masa.

Sejarah awal perkembangan radio di Indonesia diawali dengan berdirinya Batavia Radio Vereniging (BRV) pada tanggal 16 Juni 1925 di Batavia (sekarang Jakarta). Stasiun ini mengudara lima tahun setelah Amerika Serikat, dan tiga tahun setelah Inggris dan Uni Soviet mereka memberitakan siaran pertamanya. Walaupun tidak sungguh besar pembangunan BRV kemudian mendorong sejumlah lembaga pengumuman untuk membentuk stasiun radio.

Kesuksesan Nederlandsch Indische Radio Omroep Masstchapyj (NIROM). Karena penyebaran siarannya hampir ke seluruh pelosok Hindia Belanda menggunakan NIROM mengontrol dunia penyiaran saat itu. Demikian pula, penduduk asli menyadari bahwa NIROM dan siaran radio dapat menjadi bagian penting dalam distribusi informasi.

Kemajuan Radio Dalam Teknologi Dan Informasi Indonesia

Radio pernah berperan besar dalam menyampaikan informasi mengenai kekuasaan, konflik, dan integrasi di Indonesia, tulis Muhammad Rakhmi Priyadi. Beberapa hal mengenai peran radio dalam pergolakan sejarah nasional ia ulas dalam tesisnya yang berjudul. Kalau bukan karena pidato yang berisi pekikan semangat Tomo yang disiarkan melalui stasiun radio, maka tidak akan pernah ada seruan yang menyulut semangat perjuangan bangkit melawan sekutu.

Seperti disebutkan pada paragraf tersebut, bibit radio modern telah ada sejak tahun 1880-an berkat penemuan Heinrich Hertz. Fisikawan asal Jerman ini berhasil membuktikan adanya radiasi elektromagnetik yang kemudian menjadi media transmisi sinyal radio. Namun penggunaan radio baru dilacak pada awal tahun 1900-an.

Pada saat itu, penggunaan radio masih sebatas penggunaan maritim. Radio dipakai untuk menyampaikan pesan dengan kode Morse dari kapal melalui jalur darat atau sebaliknya. Terkadang radio juga menjadi media komunikasi antara satu kapal dengan kapal lainnya untuk menjamin koordinasi.

Priyadi dalam tulisannya menjelaskan bahwa radio sudah mulai berperan sebagai media komunikasi tertua di Indonesia, dan baru kemudian disusul dengan perkembangan televisi yang masuk ke Indonesia. “Sejak zaman penguasa kolonial hingga rezim Orde Baru, radio selalu digunakan demi legitimasi kekuasaan,” imbuhnya.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Radio Siaran Teori dan Praktek yang Diterbitkan pada tahun 1990. Menegaskan pentingnya peran radio dalam penyampaian informasi. Kekuatan siaran radio yang bersifat langsung dan tembus pandang memungkinkan pesan dapat sampai ke pendengarnya. Meski terhalang gunung, lembah, dan lautan. Melalui RRI Jenderal Sudirman menyampaikan perintah sehari-hari kepada seluruh TNI,” tulisnya.

Mengingat pentingnya radio untuk mengukur informasi dan komunikasi di masyarakat, maka dimulailah upaya untuk menetapkan kembali standar nasional radio. Hanna Pratiwi dalam tulisannya di situs resmi RRI berjudul Berjaya, Inilah Sejarah Radio Republik Indonesia, artikel terbitan tahun 2020, memaparkan tentang upaya pendirian Radio Republik Indonesia.

Penggunaan awal untuk tentara perang

“Perwakilan 8 radio eks Hosu Kyoku melangsungkan perjumpaan dengan pemerintah di Jakarta. September 1945 Pada tanggal 11, delegasi radio telah berkumpul di bekas gedung Raad Van Indje Pejambon dan diterima oleh Menteri Luar Negeri,” tulisnya. Beberapa perwakilan tersebut antara lain Adang Kadarusman, Abdulrahman Saleh, Soetarji Hardjolukita, Sudomomarto, Soemarmadi, Soehardi, Maladi dan Harto.

Pertemuan para delegasi radio tersebut melahirkan gagasan penting yaitu dibentuknya Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai pusat penyiaran radio nasional bersama Abdulrachman Saleh menjadi kepala. Momentum ini akan senantiasa diperingati menjadi Hari Radio Nasional yang diperingati setiap tanggal 11 September.

Dengan jalannya waktu pemakaian teknologi radio meningkat dan meluas. Selain itu pada kapal umum teknologi radio juga digunakan oleh kapal perang. Salah satunya adalah kapal perang Angkatan Laut Jepang pada Pertempuran Tsushima tahun 1901. Radio aktif digunakan tentara untuk memata-matai musuhnya, armada angkatan laut Rusia. Radio juga memainkan peran penting dalam Perang Dunia II.

Salah satunya adalah dari pihak Jerman. Ketika kabel bawah laut Jerman diputus oleh Inggris, radio menjadi alternatif bagi tentara Jepang. Dengan sistem radio trunking, radio dianggap sebagai alat komunikasi yang efektif di masa perang. Apa itu sistem radio trunking?

Mengenal sistem radio trunking

Secara sederhana, sistem radio trunking dapat dipahami sebagai suatu sistem yang memanfaatkan sebagian kecil dari suatu lajur komunikasi penting secara berbarengan. Sistem ini tidak akan menghalangi lajur komunikasi Jalan komunikasi yang sangat besar. Pasalnya, terdapat peralihan otomatis yang akan memindahkan pengguna ke saluran mana pun yang tidak digunakan.

Sistem teknologi radio ini dinilai lebih aman karena hanya pengguna dalam satu kelompok yang dapat menggunakan saluran yang tersedia. Beraneka dengan sistem yang lazim masih memperbolehkan orang yang dari luar untuk masuk kedalam dan boleh mendengar pembicaraan di saluran tersebut. Selain itu, dengan radio trunking, interferensi akan berkurang karena hanya pengguna dalam grup yang dapat menggunakan saluran tersebut.

By admin