Inilah Alasan Kenapa Radio Masih Bertahan Sampai Saat Ini – Naik turunnya kondisi radio rupanya tidak serta merta membuat radio kehilangan daya tariknya. Faktanya radio masih didengarkan oleh banyak orang hingga saat ini.
Dari segi musik, meski cara masyarakat mendengarkan musik sudah banyak berubah. Tetapi radio tetap bisa menjadi pilihan bagi pecinta musik. Baginya radio menyajikan playlist pilihan. Inilah keunggulan radio jika dibanding Senior Dinas Telegraf Batavia memberikan telegraf kepada Gubernur Jenderal mendengarkan musik melalui aplikasi streaming yang sedang naik daun.
Radio kita tentu sudah tidak asing lagi dengan jenis media konvensional yang sudah ada sejak tahun 1800an. Media yang mengeluarkan gelombang suara melalui pemancar, meskipun banyak jenis media komunikasi dan penyiaran yang jauh lebih modern dan kekinian, namun tetap digemari oleh semua kalangan.
Kejayaan radio sebagai alat komunikasi, penyampai informasi dan propaganda pada masa pergerakan sebenarnya tidak dapat dipisahkan karena pada kenyataannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak akan mungkin terwujud jika generasi muda seperti Sutan Sjahrir dan tokoh-tokoh lainnya tidak mendengar beritanya. Kekalahan Jepang dari Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945, bukan tidak mungkin proklamasi tidak akan pernah terlaksana tanpa bantuan radio.
Radio pertama kali hadir dengan kondisi awal yang sederhana pada tahun 1802 oleh Dane awalnya di Inggris dan Amerika seperti yang ditulis oleh Donald Mc Nicol dalam bukunya yang berjudul Radio’s Conquest of Space. Namun perkembangan radio sendiri baru benar-benar terjadi ketika Guglielmo Marconi pada tahun 1896 menemukan teknologi yang sama dengan telepon saat ini yaitu telegraf. Baru kemudian pada tahun 1912 Edwin Howard Armstrong menemukan penguat radio.
Inilah Alasan Kenapa Radio Masih Bertahan Sampai Saat Ini
Dalam perkembangannya pada masa Hindia Belanda seperti dikutip dari buku Tjitaroemplaein karya Sudarsono Katam dijelaskan bahwa pada tahun 1856 di Hindia Belanda sudah ada penggunaan telegraf antara Ir. Groll yang menjabat Kepala Dinas Telegraf Batavia mengirimkan telegraf kepada Gubernur Jenderal saat itu C.F Pahud yang tinggal di Buitenzorg (Bogor).
Jika dalam aplikasi streaming pendengar memilih sendiri sesuai selera, maka radio menawarkan lagu-lagu lain yang di luar selera dan dapat menambah perpustakaan musik pendengar.
“Radio selalu berusaha memutarkan lagu-lagu yang bagus untuk anda, tanpa anda harus membuat playlist sendiri, bisa dibilang kami menyusun lagu-lagu yang cocok untuk didengarkan saat pendengar sedang macet, saat sedang bersantai di rumah atau segala macam hal, “ucap Ilham.
Tak hanya dari segi musik, keunggulan radio juga terletak pada kehadiran penyiar yang mendampingi pendengarnya. Stenny Agustaf juga mengatakan, informasi yang diberitakan di radio harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Ada pendengar yang perlu dengar info perjalanan, perlu dengar update berita, kalau di radio bisa nyetir selagi bisa, sambil masak bisa. Radio masih menjadi sumber penting informasi terpercaya yang akurat dan tidak ada hoax karena radionya jernih,” kata Stenny.
Bukan hanya faktor-faktor di atas saja yang membuat radio bisa bertahan. Di Jakarta, kondisi lalu lintas kota menjadi salah satu faktor yang berpengaruh mengapa radio tetap menjadi pilihan.
Kemacetan di pagi hari saat jam perjalanan berangkat kerja menjadi salah satu faktornya. Menurut Stenny, program pagi hari yang menemani karyawan bekerja masih selalu menjadi program andalan radio.
“Kehadiran radio itu memang ada, ini naif saja. Radio ada karena ada kemacetan. Mayoritas pendengar kita di pagi hari yang ada Morning Show-nya sekitar 70 persen, lokomotif radionya,” kata Stenny.
“Pendengar paling volumenya di pagi hari, di tengah kemacetan, radio tetap punya peranan. Masyarakat akan mendengarkannya dari headset atau dari radio mobil di Jakarta,” lanjutnya.
Berikut Ini Empat Alasan Mengapa Radio Masih Penting Hingga Kini
Masa depan radio sebenarnya masih ada, kalau jalan-jalan di Jakarta masih macet, mumpung masih macet, radio selalu dibutuhkan masyarakat. Karena fungsinya radio, semua jenis penyiar akan menemaninya, tambah Ilham yang senada.
Kembali ke pembahasan awal, apa sebenarnya alasan mengapa radio tetap hadir dan dalam kemasan kekinian namun tetap tidak meninggalkan reputasinya sebagai lembaga penyiaran dan penyedia informasi.
Selalu Konsisten Melalui Tampilan Suara Anda
Walaupun kita mengenal radio sejak kemunculannya pada awal tahun 1800-an. Namun radio secara konsisten dan terus menerus terus bermunculan dan hadir dengan corak khasnya sendiri. Yaitu berupa bunyi satu arah melalui gelombang suara yang disiarkan dari menara pemancar.
Karena cenderung menggunakan pendekatan langsung melalui suara saja. Lambat laun radio menjadi unik dan unggul dibandingkan media konvensional lainnya. Seperti audiovisual dan tanpa biaya tambahan seperti kuota internet. Menjadikan radio lebih hemat dari segi anggaran dan pengeluaran.
Ikuti Inovasi Terbaru
Walaupun fokusnya dari awal hanya pada suara dan tampilan yang sama Namun tidak membuat stasiun-stasiun radio kehilangan akal dan memutar otak. Namun juga melahirkan ide-ide dan pengembangan. Seperti menggunakan stasiun-stasiun radio yang ternama up-to- tanggal dan dicintai oleh kaum muda.
Tak kalah saingnya dengan teknologi serupa
Perkembangan zaman membuat radio mencari ide dan cara untuk bersaing dan tidak termakan zaman. Hal ini terlihat dari layanan sejenis radio yaitu podcast, layanan suara yang dapat digunakan oleh siapa saja. Ini sudah muncul dan populer di hampir semua kalangan. Selain sebagai sumber informasi tambahan juga lebih nyaman untuk didengarkan dan kita sebagai pengguna dapat membuat podcast menggunakan layanan ini secara mandiri.
Dapat Dicapai Dalam Kondisi Apapun
Meski keberadaan radio mulai tergeser dengan maraknya penggunaan internet. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti ponsel, laptop dan lain sebagainya. Namun akan sulit menggeser popularitas dan pengaruh radio yang sudah hadir jauh sebelumnya. Kedepannya penyedia dan layanan broadband akan terus berkembang. Radio akan tetap hadir namun beradaptasi dengan kondisi dan teknologi saat ini.